Daily Archives: December 16, 2013

Rumah Gadang Dipamerkan di Jerman

Standard

Image

 

PADANG – Rektor Universitas Bung Hatta (UBH) Niki Lukviarman bersama dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Eko Alvares memenuhi undangan untuk mempresentasikan keunikan arsitektur rumah gadang di HAWK Hildesheim Jerman.

Sebelum memenuhi undangan tersebut, tim dari FTSP UBH dari dosen dan mahasiswa yang berjumlah 8 orang terlebih dahulu mempersiapkan miniatur  rumah gadang yang dibuat dari kayu bayu dan bambu dan bisa dibongkar pasang.

“Rumah gadang itu dikerjakan sekitar 1,5 bulan. Kita mencontoh rumah gadang Dt Bandaro Kuniang di Limokaum, Kabupaten  Tanahdatar dengan skala 1: 30. Sedangkan kayunya kita pesan dari Solok, jenisnya kayu bayu,” jelas Hendri Warman.

Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Eko Alvares mengatakan Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama yang dijalin UBH dengan HAWK Hildesheim Jerman, bersamaan dengan sister city Hildesheim dan Kota Padang yang sudah berjalan selama 25 tahun.

Eko menambahkan, perayaan 25 tahun itu di rayakan dalam sebuah upacara di Magdalenan Garden yang juga dihadiri mantan Wali Kota Padang Zuiyen Rais dan Walikota Padang Fauzi Bahar  dan petinggi petinggi pemerintah Jerman.

“Universitas Bung Hatta telah banyak mengisi kerjasama tersebut dengan berbagai kegiatan seperti seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, riset dan Rumah Gadang adalah permintaan Walikota Hildesheim untuk  dipamerkan di Kantor Balai Kota mereka serta di HWAK,” kata dia lagi.

Menurutnya, dijadikannya Rumah Gadang sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa Fakultas Teknik di Jerman. Hal ini menjadi salah satu bentuk promosi budaya Indonesia agar rumah adat Minang dapat dikenal luas di dunia internasional sehingga Badan PBB yang menangani Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, UNESCO dapat menetapkannya sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Dalam presentasinya di hadapan Dekan  Prof Hans Leimer HWAK serta mahasiswa Teknik HWAK, Niki dan Eko menyebutkan linieritas perkembangan arsitektur bangunan tradisional Minangkabau memang mengalami tahap yang tidak berkembang dengan baik.

Menurut dia, pendapat tersebut didukung beberapa fakta seperti perkembangan fisik bangunan dengan arsitektur tradisional Minang tidak mengalami perkembangan berarti sejak puluhan tahun terakhir. Aspek modernisasinya tidak berkembang disebabkan terjadinya patahan dan interupsi yang dipengaruhi kondisi sosial budaya masyarakat pendukungnya.

Dia mengatakan, perkembangan arsitektur seharusnya mengalami kemajuan yang linier sesuai perkembangan masyarakat pendukungnya sehingga dalam satu waktu mengalami transformasi bentuk dalam menjawab tantangan kemajuan zaman.

Kerjasama Sister City Padang – Hildesheim Kembali Dirajut

Standard

Image

 

Padang, MinangkabauNews — Kota Padang dan Hildesheim Jerman kembali membahas kerja sama Sister City pada 10 Februari 2012 lalu. Petemuan ini drihadiri Wakil Wakil Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, Sp, Pemerintah Kota Hildesheim mengadakan malam pengalangan dana sekaligus malam informasi tentang Kota Padang. 

Acara ini digagas Walikota Hildesheim Dr. Kurt Machens didukung penuh oleh Konsulat Jendral RI di Hamburg, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin, Organisasi Kemanusiaan MER-C Jerman dan HAWK University Hildesheim (Perguruaan Tinggi yang sudah menjalin kerjasama dengan Universitas Bung Hatta sejak tahun 1988) dan masyarakat Minang dan Indonesia yang berdomisili di Jerman.

Melalui realis yang dikirim Kabid Humas Pemko Padang Richardi Akbar, S. Sos, Minggu (12/2), dijelaskan, malam penggalangan dana dan Informasi ini merupakan wujud perhatian dan kepedulian Pemerintah Kota Hildesheim terhadap Kota Padang sekaligus untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat Kota Hildesheim tentang keadaan Kota Padang pasca gempa tahun 2009 yang lalu.
Masyarakat Kota Hildesheim pada tahun 2009 yang lalu pasca gempa juga secara spontan mengumpulkan dana dan mengirimkannya ke Kota Padang. 

Dana yang terkumpul pada acara tersebut akan diserahkan kepada MER-C Frankfurt untuk seterusnya akan disalurkan ke Kota Padang untuk pembangunan sekolah dan rumah sakit yang tahan gempa. 

Pada acara malam Dana dan Informasi tersebut, dari Pemerintah Kota Padang mewakili Walikota Padang hadir Wakil Walikota Mahyeldi SP yang didampingi oleh H.Hervan Bahar (Kepala Bappeda Kota Padang), H.Dian Fakri (Kepala TRTB Kota Padang), Hendri Agung I (Staf Pribadi Walikota).

Turut hadir Konsulat Jendral RI di Hambur Ibu Marina Estella Anwar Bey dan Atase Pendidikan KBRI Berlin Bpk. Yul Y. Nazaruddin. Sehari sebelum malam penggalangan dana ini, Ibu Konjen RI di Hamburg telah mengundang Wakil Walikota Padang beserta rombongan untuk makan malam di kediaman resmi Konsulat Jendral RI di Hamburg. Selain beramahtamah, pada acara makan malam tersebut juga didiskusikan obyek-obyek yang berpotensi untuk kerjasama Sister City Padang – Hildesheim.

Dari pihak tuan rumah, Pemerintah Kota Hildesheim diwakili oleh Mrs. Beate Konig Deputy Walikota Hildesheim beserta jajaran, Prof. Dipl. Ing. Burkhard Bretschneider dan Prof. Dr. Ing. Hans-Peter Leimer dari Hawk University Hildesheim dan Dr. Mohamad Adam yg merupakan perwakilan dari MER-C Jerman.

Selain acara malam dana, Pemerintah Kota Hildesheim telah menjadwalkan beberapa agenda pertemuan bagi delegasi Kota Padang yang dipimpin Wakil Walikota Padang H. Mahyeldi untuk membahas peningkatan kerjasama Sister City Padang – Hildesheim. Adapun agenda pembahasan yang telah diusulkan oleh Pemerintah Kota Padang ialah: Peningkatan kerjasama antara Unversitas HAWK Hildesheim dan Perguruan Tinggi di Kota Padang diantaranya Universitas Bung Hatta, Univ Andalas dan Perguruan Tinggi lainnya. 

Kerjasama di bidang pertukaran Mahasiswa, Program Double Degree dan lain sebagainya. Termasuk mebahas peluang pengiriman Staf Pemko Padang ke Hildesheim untuk mengikuti pendidikan (short course) di bidang manajemen lingkungan, pengolahan limbah, sanitasi, tata ruang.

Sebagai informasi Hubungan Sister City Kota Padang – Hildesheim akan memasuki usia yang ke 25 tahun atau ¼ abad pada tahun 2013 nanti. Semoga hubungan Sister City Padang – Hildesheim yang sempat renggang pasca musibah gempa 2009 dapat ditingkatkan kembali agar dapat membawa kemajuan di segala bidang bagi Kota Padang. (rel)

Keterangan Foto:

Foto : Foto Bersama Wawako Padang H. Mahyeldi Ansharullah, Sp, sesudah Acara dari kiri ke Kanan: Perwakilan dari MerC Jerman, Dr. Diyah Nahdiyati ketua MerC Hildesheim, Ka TRTB Padang Dian Fakri, Ka Bappeda Pdg Hervan Bahar, Atase Pendidikan KBRI Berlin Dr.Ing Yul Y Nazaruddin, Wawako Padang Mahyeldi, Salah satu Pionir hub kota Kembar Padang Hildesheim Prof. Dipl. – Ing Burkhard Bretschneider, Wakil Walikota Hildesheim Beate Konig, Perwakilan dari HAWK University Hilkdesheim Prof. Dr. Ing. Hans-Peter Leimer, Staf Pribadi Wako Padang Hendri Agung Idris, Perwakilan dari MerC Jerman Dr. Mohamad Adam

Padang-Hildesheim perkuat jalinan Kota Kembar

Standard

Padang (ANTARA News) – Pemerintah Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, dan Hildesheim, Jerman, memperkuat kembali jalinan kerja sama sebagai Kota Kembar atau Sister City Padang-Hildesheim melalui perguruan tinggi di kedua wilayah.

“Unversitas HAWK Hildesheim dan sejumlah perguruan tinggi Kota Padang di antaranya Universitas Bung Hatta, Universitas Andalas dan lainnya itu akan membentuk kerja sama antara lain dalam bidang pertukaran mahasiswa dan program `double degree`,” kata Wakil Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansyarullah, dalam keterangan tertulisnya dari Jerman yang disampaikan Hubungan Masyrakat Pemerintah Kota (Humas Pemkot) Padang, Minggu.

Di Jerman, Mahyeldi Ansharullah, bersama Pemerintah Kota Hildesheim mengadakan malam pengalangan dana sekaligus malam informasi tentang Kota Padang.

Acara ini digagas Wali Kota Hildesheim, Dr Kurt Machens, didukung oleh Konsulat Jendral RI di Hamburg, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin, Organisasi Kemanusiaan MER-C Jerman dan HAWK University Hildesheim, perguruan tinggi yang sudah menjalin kerja sama dengan Universitas Bung Hatta sejak 1988 dan masyarakat Minang dan Indonesia yang berdomisili di Jerman.

Kerja sama yang dijalin termasuk membahas peluang pengiriman staf Pemkot Padang ke Hildesheim untuk mengikuti pendidikan singkat di bidang manajemen lingkungan, pengolahan limbah, sanitasi dan tata ruang.

Sementara itu, hubungan Kota Kembar Kota Padang-Hildesheim akan memasuki usia yang ke-25 tahun atau seperempat abad pada tahun 2013. 

Kedua pihak juga mengharapkan hubungan “Sister City Padang-Hildesheim” yang sempat renggang pascagempa 2009 dapat ditingkatkan kembali agar dapat membawa kemajuan di segala bidang bagi Kota Padang. 

Mahyeldi mengatakan, melalui program malam penggalangan dana dan informasi ini merupakan wujud perhatian dan kepedulian Pemerintah Kota Hildesheim terhadap Kota Padang sekaligus untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat Kota Hildesheim tentang keadaan Kota Padang pascagempa tahun 2009.

“Masyarakat Kota Hildesheim pada 2009 juga secara spontan mengumpulkan dana dan mengirimkannya ke Kota Padang,” kata Mahyeldi.

Dana yang terkumpul pada acara tersebut telah diserahkan pada MER-C Frankfurt untuk seterusnya disalurkan ke Pemkot Padang untuk pembangunan sekolah dan rumah sakit yang tahan gempa.

Pada acara malam dana dan informasi tersebut, dari Pemerintah Kota Padang mewakili Wali Kota Padang hadir Wakil Wali Kota Mahyeldi SP yang didampingi oleh H Hervan Bahar (Kepala Bappeda Kota Padang), H Dian Fakri (Kepala TRTB Kota Padang) dan Hendri Agung I (staf pribadi wali kota).

Turut hadir Konsulat Jendral RI di Hambur Ibu Marina Estella Anwar Bey dan Atase Pendidikan KBRI Berlin Yul Y Nazaruddin. Namun demikian sehari sebelum malam penggalangan dana ini, ibu Konjen RI di Hamburg telah mengundang Wakil Wali Kota Padang beserta rombongan untuk makan malam di kediaman resmi Konsulat Jendral RI di Hamburg. 

Selain beramahtamah, pada acara makan malam tersebut juga didiskusikan objek-objek yang berpotensi untuk kerj asama “Sister City Padang – Hildesheim”

Dari pihak tuan rumah, Pemerintah Kota Hildesheim diwakili oleh Mrs Beate Konig Deputy, Wali Kota Hildesheim beserta jajaran, Prof Dipl Ing Burkhard Bretschneider dan Prof Dr Ing Hans-Peter Leimer dari Hawk University Hildesheim dan Dr Mohamad Adam yg merupakan perwakilan dari MER-C Jerman.