Jepang Rekrut Tuna Wisma Jadi Pembersih Reaktor Nuklir

Standard

Gambar

SENDAI – Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi memicu krisis nuklir di Jepang usai dihempas gempa yang disertai tsunami Maret 2011 lalu. Proses pembersihan PLTN tersebut pun dipicu berbagai kontroversi.

Salah satu yang menjadi perhatian pasca-kebocoran PLTN Fukushima, adalah proses perbaikan dan pembersihan. Proses pembersihan ini yang mengundang kontroversi karena banyak melibatkan pekerja minim upah serta berasal dari kalangan miskin.

Seiji Sasa menjadi sosok di mana seorang perekrut pekerja yang bersedia dibayar murah untuk membersihkan PLTN Fukushima. Sasa menyisir kawasan kumuh dan stasiun-stasiun kereta -khususnya di Sendai- untuk menjadi pekerja potensial.

Sasa memberikan iming-iming upah sebesar USD100 atau sekira Rp1,2 juta (Rp12.148 per USD) per kepala, untuk bekerja di Fukushima. Jumlah tersebut tentunya tidak sebanding dengan risiko terkena radiasi dari PLTN yang membuat panik Jepang, usai dihantam tsunami 2011 itu.

“Ini adalah pekerja saya sehari-hari. Mencari orang yang bersedia untuk bekerja (di PLTN Fukshima),” ujar Sasa, seperti dikutip Reuters, Senin (30/12/2013).

Hampir tiga tahun gempa dahsyat merusak Jepang dan PLTN Fukushima.Upaya pembersihan dari PLTN tersebut pun masih berlangsung bahkan dikabarkan terlambat dari jadwal semula.

Pada Januari, Oktober, dan November 2013, kelompok gangster Jepang ditangkap dengan dakwaan melakukan infiltrasi di sekitar PLTN tersebut. Mereka secara ilegal mengirim pekerja melalui program pembersihan yang dibiayai pemerintah.

Obayasahi Corp menjadi salah satu dari 20 kontraktor yang memiliki hak untuk melakukan pembersihan. Tetapi mereka dianggap tidak terlibat dalam mengerahkan pekerja murah untuk pembersihan terhadap PLTN Fukushima.

Namun tiga keluarga sindikat kejahatan terbesar di Jepang, dilaporkan telah membuka agen perekrutan gelap di bawah Obayashi. Mengenai tuduhan tersebut, pihak Obayashi mengatakan tengah memperketat aturan agar kelompok gangster yang biasa disebut Yakuza ini, tidak terlibat dalam operasi pembersihan di PLTN Fukushima.

Leave a comment